Diapresiasi Positif Pencinta Film

Sebagai produk film animasi garapan anak negeri, Battle of Surabaya mendapat apresiasi positif dari para pencinta film yang sudah mencapai puluhan ribu penonton sejak dirilis perdana 20 Agustus lalu di bioskop-bioskop Tanah Air.

Sejumlah penonton melihat bahwa produk Battle of Surabaya menjadi salah satu tonggak kebangkitan industri kreatif Tanah Air, khususnya di bidang film animasi. Dukungan publik terhadap karya anak negeri seperti pada film Battle of Surabaya diharapkan semakin menumbuhkan industri kreatif yang lain.

“Kita tahu bahwa krisis ekonomi saat ini akan berdampak pada semua sektor perekonomian bangsa. Industri kreatif merupakan salah satu terobosan untuk bisa bertahan dalam menyiasati melemahnya ekonomi nasional saat ini,” ujar Aris Setiawan, salah seorang penonton Battle of Surabaya , kemarin.

Selain itu, dia menyebutkan, Battle of Surabaya merupakan film animasi dua dimensi (2D) dengan tema sejarah bangsa Indonesia yang menggugah rasa nasionalisme bangsa ini terhadap karya anak negeri. Rilis perdana film ini pun berdekatan dengan perayaan HUT Kemerdekaan ke-70 RI sehingga semangat kebangsaan dan nasionalisme turut menjiwai jalannya penayangan film ini.

Setelah tiga tahun melalui tahapan produksi, akhirnya MSV Pictures sukses meluncurkan film perdana mereka berjudul Battle of Surabaya (There is No Glory in War! ). Sutradara Aryanto Yuniawan menyebutkan bahwa trailer Battle of Surabaya telah meraih berbagai penghargaan, seperti Digital Animation INAICTA (Indonesia Information and Communication Technology Award ).

Trailer anime ini juga meraih Indigo Fellowship tahun 2012, PeoplePeoples Choice Award IMTF (International Movie Trailer Festival ) 2014, dan Nominee Best Foreign Animation Award 15th Annual Golden Trailer Award 2014 . Nah yang membanggakan, Battle of Surabaya juga mendapat apresiasi sekaligus menjadi film pertama Indonesia yang dilirik olehproduction house internasional Walt Disney Pictures.

Battle of Surabaya diadaptasi dari peristiwa 10 November 1945 di Surabaya. Terdapat tokoh Musa, seorang remaja penyemir sepatu yang kemudian membawa misi sebagai kurir surat-surat rahasia untuk para tentara dan milisi pejuang Indonesia. Bersama sahabatnya, Yumna dan Danu, Musa mengalami petualangan hebat hingga banyak kehilangan orang-orang yang dicintainya.

Muh fauzi